Oleh:  Mike R. Sutikno               
"Surat berharga membuat ekonomi makin bubbling saja. Lebih baik  membeli tanah atau emas." 
Membeli surat berharga adalah salah satu cara untuk berinvestasi.  Contohnya pembelian sukuk ritel seri 002 yang laris manis merupakan  fenomena yang patut dicermati. Namun, reaksi yang berseberangan seperti  komentar-komentar di atas juga tak jarang menghiasi diskusi di berbagai  komunitas.  
Dari pandangan umum masyarakat, bagaimanapun surat-surat berharga  hanyalah kertas yang mewakili atas beberapa hal antara lain sebagai  pernyataan berutang, penyertaan modal, hak pemanfaatan aset juga hak  atas sejumlah arus kas dari objek yang ditransaksikan.  
Karakter surat berharga yang transferable atau bisa diperjualbelikan  dianggap mendorong suburnya kecenderungan spekulasi dibandingkan dengan  investasi. Kalau begitu apakah memegang aset keras lebih menguntungkan  daripada membeli aset kertas?  
Istilah aset keras mengacu pada kategori pilihan investasi yang  dicirikan oleh kenyataan bahwa secara fisik nyata, antara lain properti  yaitu tanah dan bangunan, komoditas seperti emas dan barang koleksi. Ini  berlawanan dari saham, obligasi, reksa dana, kontrak berjangka juga  sertifikat deposito.  
Aset keras dapat memainkan peranan penting dalam portofolio  investasi apa pun, terutama jika profil investor lebih mengutamakan  kepada keamanan dan pendapatan. Namun, ada beberapa hal yang harus  dipertimbangkan sebelum mengalokasikan uang Anda ke aset keras ini. Mari  kita analisis kelebihan dan kekurangannya. 
Properti 
Secara fisik memiliki properti dapat menjadi media pelindung nilai  yang baik terhadap inflasi. Sewa properti (baik perumahan atau  komersial) juga dapat memberikan arus kas relatif konsisten bagi  investor yang mencari pendapatan. Namun, investasi properti secara fisik  dapat memakan waktu dan biaya yang tinggi yang tidak muncul dalam  investasi jenis lain.  
Misalnya, biaya perawatan dan renovasi, juga jika harus berurusan  dengan dengan penyewa yang sulit. Properti juga memerlukan investasi  awal yang besar, yang sulit dijangkau investor kecil. Properti juga  kurang likuid dari kebanyakan kelas aset lainnya sehingga sulit bagi  investor untuk mendapatkan uang tunai jika perlu.  
Cara yang lebih mudah untuk memiliki properti adalah dengan membeli  surat berharga yang didukung oleh sejumlah properti. Surat berharga ini  dapat berupa saham dari emiten di industri properti, reksa dana indeks  berbasis saham properti, atau obligasi (sekuritas beragun aset). Membeli  surat berharganya dalam banyak hal lebih mudah daripada fisik  propertinya . Namun, investor kehilangan manfaat dari memiliki aset  fisik.  
Hampir kebanyakan orang menyarankan jika investor bersedia dan mampu  untuk berinvestasi langsung dalam properti, sebaiknya melakukannya.  Jika tidak, bisa mempertimbangkan membeli surat berharganya . 
Emas 
Selama bertahun-tahun, investor memandang emas sebagai salah satu  investasi paling aman. Pada masa-masa krisis atau pasar panik, investor  memborong emas membuat harganya melejit. Selain itu, emas dianggap  sebagai pelindung terhadap inflasi dan harganya cenderung naik selama  masa inflasi.  
Umumnya emas dalam jangka panjang memberikan kinerja yang biasa  saja, walaupun biasanya diikuti dengan keuntungan yang besar dalam  periode pendek karena terjadi gejolak ekonomi. Emas bisa menjadi bagian  dari portofolio yang terdiversifikasi, jika investor mengutamakan  keamanan. Namun, penting untuk diingat bahwa emas tidak memberikan  penghasilan apa pun dan karena itu tidak sesuai bagi investor yang  menginginkan arus kas dari portofolio mereka. 
Investor memiliki beberapa pilihan untuk membeli emas. Pertama,  mereka bisa membeli fisik emas dalam bentuk emas batangan atau koin  emas. Pendekatan ini memiliki beberapa kekurangan, termasuk biaya  penyimpanan dan keamanan. 
Pendekatan yang lebih mudah adalah dengan membeli reksa dana indeks  dari saham-saham perusahaan penambangan emas. Instrumen ini memberikan  eksposur ke harga emas tanpa perlu menyimpan aset yang mendasarinya.  Kekurangannya adalah biaya manajemen yang akan sedikit mengurangi total  return investasi emas. 
Cara lain adalah membeli kontrak berjangka atau opsi emas. Pilihan  ini cocok untuk investor yang suka berspelukasi bukan yang mengutamakan  keamanan. Investor juga dapat membeli saham perusahaan yang terlibat  dalam industri emas.  
Barang koleksi  
Koleksi seperti perak, perhiasan, seni, atau bahkan prangko dan buku  komik semua bisa dianggap aset riil. Barang koleksi dapat bertindak  sebagai penyimpan nilai dan memberikan keamanan kepada portofolio  investor di samping potensi capital gainnya. Namun, pasar barang koleksi  sangat khusus, sehingga investor harus memiliki pemahaman yang jelas  tentang apa yang mereka hadapi. 
Pembelian barang koleksi biasanya bermotifasikan hobi atau alasan  lain yang tidak terukur secara materi.  
Oleh karena itu, investor akan menghadapi tantangan unik saat  mencoba menjelajahi pasar barang koleksi ini dengan maksud untuk  investasi, antara lain kurangnya informasi, kurangnya data harga yang  dapat diandalkan, biaya penyimpanan tinggi, dan besarnya perbedaan harga  diantara barang-barang koleksi sejenis. Juga, kebanyakan dari aset  tersebut tidak menghasilkan pendapatan.  
Semua faktor ini menyebabkan barang koleksi kurang layak untuk  investor kecil. Hanya jika investor tertarik pada koleksi sebagai bagian  dari hobi atau untuk alasan estetika, dan jika aspek investasi hanya  dipandang sebagai bonus, maka barang koleksi sangat mungkin menjadi  bagian dari portofolio yang terdiversifikasi.  
Berinvestasi di aset riil memiliki tantangan tersendiri dibandingkan  dengan investasi lain. Investor harus hati-hati mempertimbangkan  tantangan-tantangan ini sebelum memutuskan apakah akan menyertakan aset  riil sebagai bagian dari portofolio investasi yang terdiversifikasi. Ini  sangat berguna untuk menjaga kepala Anda tetap dingin dalam  berinvestasi.
http://web.bisnis.com
 
 JUTAAN RUPIAH per  Hari Tanpa Harus Bekerja dan Berpromosi
Anda tidak perlu  bekerja, karena kami yang bekerja untuk anda dan menghasilkan uang untuk  anda, itu janji kami sebagai pengelola untuk mencapai Kebebasan  finansial bagi anda.
Program Investasi  Cerdas
jika anda bergabung  disebuah bisnis internet dalam bentuk apapun pasti ujung-ujungnya  diarahkan untuk promosi web replika anda dengan bermacam-macam penyedia  iklan, tentunya sangat sulit dan sangat takut jika anda pemula di  internet marketing dan anda akan rugi jika setelah membayar kemudian  melakukan promosi dan keluar uang lagi bisa bangkrut dan hasilnya tidak  pasti. apalagi bisnis yang mencari downline mungkin sangat sulit bagi  anda.
Tetapi 
TENANG  Permasalahan diatas BISA diatasi 
Di sini,  begitu anda  bergabung anda tidak perlu promosi dan kerja untuk mendapatkan downline  karena suport terbaik kami untuk kepuasan anda dengan bonus Voucer  Promosi maka anda akan mendapat downline minimal
  1-3 Investor  baru sehingga keuntungan anda berlipat dari  investasi awal anda. setiap member baru pasti mendapat komisi dan akan  kami bagi rata. 
 
 
  
     
0 komentar :
Posting Komentar